TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Ketulusan {8}



Ketulusan {8}

0 Liu Anqier pun terkekeh dengan ucapa dari siluman rubah tersebut. Kemudian dia memandang siluman rubah tersebut dengan pandangan penuh dengan kehangatan.     
0

"Nona, tidakkah kita bisa berteman? Aku hanya bis amemanggilmu Nona tanpa mengetahuik namamu. Di saat sekarang kau telah banyak melakukan kebaikan untukku. Kau telah memberikanku tempat tinggal, pakaian, dan bahkan kau telah sudi untuk memasak untukku. Apalagi yang kuharapkan dari itu semua adalam sebuah hubungan pertemanan, Nona,"     

"Hah, teman?" kata siluman rubah itu. teman? Bagaimana bisa manusia itu menyebutnya sebagai teman. Padahal, dia sama sekali tak membutuhkan teman. Lebih dari itu adalah, selama puluhan ribu tahun lamanya, dia tak memiliki satu teman sekalipun. Bagaimana bisa, manusia yang datang bahkan belum ada sehari kepadanya, yang awalnya mereka bertengkar, yang wajahnya sangat menyebalkan karena telah menandingi kencantikannya. Lalu tiba-tiba menganggapnya sebagai teman? Apa itu tidak salah?     

"Ya, tentu, teman. Apakah kau tak pernah memiliki teman sebelumnya? Sehingga kau tidak tahu apa itu yang namanya dengan teman?" kata Liu Anqier pada akhirnya.     

Merasa semakin kesal karena diejek tidak memiliki teman, siluman rubah itu pun tampak berjalan mendekati Liu Anqier, kemudian dia mengulurkan tangannya dengan gagah berani.     

"Sisi! Panggil saja aku seperti itu. sebab di mana pun aku berada semua yang ada di sini memanggilku itu!" jawab Sisi pada akhirnya, kemudian dia kembali memandang Liu Anqier dengan mimik wajah sombongnya. "Dan masalah teman, kau jangan salah. Aku memiliki banyak teman-teman di sini. Dan semuanya menyenangkan. Tidak sepertimu!" sindir Sisi. Liu Anqier kembali terkekeh mendengar ucapan dari Sisi.     

"Baiklah, Sisi. Bisakah aku memanggilmu seperti itu tanpa harus memanggilmu Nona? Kau sangat cantik dana wet muda. Tak peduli seberapa banyak usiamu. Namaku adalah Anqier. kau bisa memanggilku seperti itu, dan terimakasih atas semuanya, Sisi. Aku akan mengambil satu potong pakaianmu, mandi di tempatmu, makan di tempatmu dan kalau boleh…."     

"Apa?!" sewot Sisi.     

"Bolehkah aku tidur di tempatmu malam ini?" tanya Liu Anqier takut-takut. Sisi benar-benar kaget bukan main mendengar permintaan dari Liu Anqier. dia sama sekali tidak pernah menyangka, jika Liu Anqier mampu mengatakan hal itu. ini adalah goa yang dia gunakan sebagai rumahnya, sangat lembab dan juga dingin. Bagaimana bisa manusia ada di sini kemudian menginap? Untuk kemudian, Sisi memiliki ide, dia akan mengerahkan kekuatannya untuk membuat kamar tidurnya menjadi hangat. Itu pasti akan sangat nyaman untuk Liu Anqier nanti malam.     

"Baiklah, tidak masalah. Nanti malam, silakan kau menginap."     

Liu Anqier pun langsung senang bukan main dengan jawaban dari Sisi, dia langs7ung bergegas masuk ke dalam ruangan yang dimaksud Sisi, mengambil salah satu pakaian baru yang ada di sana kemudian dia mandi. Pakaian yang dimiliki Sisi ternyata adalah pakaian-pakaian mahal yang sering digunakan oleh wanita-wanita dari keluarga bangsawan. Pakaian dari bahan sutera terbaik dengan sulaman-sulaman yang begitu indah. Ya, dia agaknya maklum, kenapa Sisi mengetahui dengan begitu baik masalah keindahan dan lain sebagainya. Sisi adalah lambang dari keindahan tersebut, sosok tercantik di seluruh alam raya yang Liu Anqier dengan begitu beruntung bisa bertemu dan mengenalnya. Setelah itu dia mencoba menebarkan pandangannya. Kamar mandi dari Sisi benar-benar jauh dari apa yang dia bayangkan. Di sisi terdalam goa itu ada sebuah danau kecil yang selalu mengeluarkan asap putihnya. Di sana dikelilingi dengan bebatuan yang sangat indah. Liu Anqier agaknya malu jika harus mandi di sana. Ini sama saja seperti mandi di sungai saat semua orang bisa melihatnya tanpa malu. Meski ada di dalam goa milik Sisi sekalipun. Namun demikian, dia benar-benar sudah tidak bisa menahan semua rasa gatal yang ada pada tubuhnya. Terlebih pakaiannya benar-benar sangat kotor. Dia harus mandi dan berganti baju. Jika dengan seperti itu dia akan merasa segar dan nyaman. Bersih pun akan dia dapatkan dengan sempurna.     

Setelah dia memantabkan diri, Liu Anqier mulai melucuti pakaiannya, dia lalu berjalan pelan masuk ke dalam danau yang merupakan kamar mandi dari Sisi. Masuk ke sana kemudian dia merasakan rasa hangat yang menyegarkan. Rasa hangat yang mampu membuat semua ototnya yang kencang menjadi rileks kembali. Liu Anqier memejamkan matanya, dia bersender pada salah satu sisi yang ada di sana kemudian dia menikmati semua aroma khas yang ada di sini. Aroma harumnya benar-benar membuatnya tak bisa lepas sama sekali dari kamar mandi yang sangat indah ini.     

Sementara itu, Sisi agaknya mengerutkan kening. Semua sajian yang bary saja dia masak sudah tertata dengan rapi di atas meja. Bahkan dia pun sudah menyelesaikan mempersiapkan ranjang yang hangat untuk dia dan Liu Anqier tidur. Ya, dia hanya memiliki satu tempat tidur. Jadi mau tidak mau mereka harus berbagi tempat tidur tentunya. Tapi, kenapa sampai detik ini Liu Anqier tidak juga muncul? Bukankah terakhir kali dia meminta izin untuk pergi ke kamar mandi? Sisi agaknya sangat bingung dengan hal itu. dia melangkahkan kakinya dengan cepat untuk memeriksa keadaan Liu Anqier. dia tidak mau kalau Liu Anqier terpeleset dan pingsan, atau dia dalam keadaan bebahaya lainnya. Dan saat dia sudah berada di bilik mandinya. Betapa kaget Sisi saat melihat Liu Anqier yang malah tertidur di dalam bilik mandinya. Sepertinya, wanita itu benar-benar kelelahan luar biasa. Sisi pun akhirnya memutuskan untuk mengangkat tubuh Liu Anqier dengan kekuatannya, kemudian dia memakaikan pakaian Liu Anqier, dan dengan pelan dia menaruh tubuh Liu Anqier di atas tempat tidur kemudian dia menyelimuti Liu Anqier. setelah semuanya telah dia lakukan. Sisi kembali memandang hidangan yang ada di atas meja yang telah dia siapkan. Dia kembali tersenyum simpul.     

"Ya biarin aja. Aku akan menghangatkannya saat Anqier nanti bangun dari tidurnya. Sekarang, lebih baik aku ikut tidur juga. tubuhku rasanya benar-benar sangat capek sekali sekarang,"     

Sisi pun langsung ikut tidur dengan Liu Anqier, dia kemudian memeriksa kondisi suhu ruangan dan tubuh Liu Anqier apakah dia benar-benar merasa hangat dan nyaman atau malah sebaliknya. Namun saat dia memeriksa dan merasa jika ruangan ini tidak cukup hangat. Sisi pun langsung mengeluarkan Sembilan ekornya untuk menghangatkan tubuh Liu Anqier. saat dia melihat Liu Anqier tampak meringkuk dengan sangat nyaman, Sisi pun akhirnya ikut tidur. Sisi benar-benar sangat bahagia, dia sendiri tidak tahu kenapa dia merasa sangat bahagia seperti ini. ternyata hidup bersma dengan seseorang bukanlah hal yang buruk. Bahkan itu adalah hal yang sangat menyenangkan untuknya. Ya, pada akhirnya Sisi telah memiliki seorang teman juga.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.